Kalau kamu lagi suka jelajah makanan khas daerah yang unik dan antimainstream, kamu harus banget cobain ayam besisit. Namanya mungkin masih asing di telinga kamu yang tinggal jauh dari Bali atau Lombok, tapi percayalah, sensasi rasa dan bumbu yang nendang dari ayam satu ini bisa bikin kamu nagih. Dikutip dari website https://dapuroma.id/, ayam besisit bukan cuma soal daging ayam yang empuk, tapi juga soal racikan bumbu khas yang bikin rasa pedas dan rempahnya meledak di mulut.
Buat kamu yang doyan kuliner pedas, ayam besisit bakal jadi salah satu hidangan favorit. Ciri khasnya adalah penggunaan bumbu genep khas Bali yang super lengkap, ditambah lagi cara pengolahannya yang membuat aroma rempahnya meresap sampai ke tulang. Makanan tradisional ini biasanya disajikan di acara adat atau hari-hari spesial, tapi sekarang juga udah mulai gampang ditemuin di beberapa warung makan tradisional. Nah, sebelum kamu makin penasaran, yuk kita bahas lebih dalam soal ayam besisit, mulai dari asal-usul, bahan dan cara masaknya, sampai gimana cara terbaik buat menikmatinya.
Asal Usul dan Filosofi di Balik Ayam Besisit
Kalau kamu pernah mampir ke daerah Bali atau Lombok dan bertemu dengan masakan tradisional khas masyarakat adat, ayam besisit pasti jadi salah satu yang muncul di daftar. Kata “besisit” sendiri berasal dari bahasa Bali yang artinya “memiliki serat halus” atau “tersayat-sayat kecil”. Nama ini menggambarkan cara penyajian ayam yang biasanya disuwir-suwir halus dan dibumbui dengan rempah lengkap.
Ayam besisit punya filosofi yang cukup dalam lho. Buat masyarakat Bali, makanan bukan cuma soal kenyang, tapi juga punya makna spiritual. Dalam beberapa upacara keagamaan, ayam besisit disajikan sebagai simbol pengorbanan dan keselarasan dengan alam. Jadi, nggak heran kalau rasa masakannya pun terkesan “sakral” karena bumbu dan teknik memasaknya diwariskan turun-temurun.
Bahan-Bahan yang Bikin Bumbunya Nendang
Buat bikin ayam besisit, kamu nggak bisa pakai bumbu biasa kayak garam, lada, dan bawang doang. Kamu perlu siapkan yang namanya bumbu genep. Bumbu genep adalah racikan rempah khas Bali yang terdiri dari berbagai macam bahan seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kunyit, kemiri, ketumbar, terasi, cabai, dan beberapa rempah lain tergantung variasi resep keluarga masing-masing.
Biasanya, ayam yang dipakai adalah ayam kampung karena teksturnya yang lebih padat dan rasanya lebih gurih. Ayam direbus atau dikukus dulu sampai empuk, lalu disuwir-suwir. Setelah itu, bumbu genep ditumis sampai harum dan ayam yang udah disuwir tadi dicampur ke dalam bumbu dan dimasak lagi sampai meresap sempurna.
Kalau kamu lihat dari luar, kelihatan kayak ayam suwir biasa. Tapi begitu kamu cicipin, rasa bumbunya beda banget. Ada sentuhan gurih, pedas, rempah yang dalam, dan aroma khas yang nggak kamu dapetin di ayam suwir biasanya. Makanan ini tuh bener-bener eksplorasi rasa yang serius.
Cara Masak yang Bikin Ayamnya Meresap Banget
Salah satu hal yang bikin ayam besisit istimewa adalah proses masaknya yang nggak instan. Nggak cukup cuma tumis-tumis sebentar terus selesai. Kamu harus sabar karena bumbu harus benar-benar matang dan ayam harus menyerap semua rasa dari rempah yang kamu pakai.
Setelah ayam disuwir dan bumbu ditumis, biasanya semua bahan dimasak bareng dalam waktu cukup lama. Api kecil dan adukan yang konsisten jadi kunci supaya rasa bumbunya merata dan ayam nggak hancur. Bahkan beberapa orang lebih suka masaknya dua kali—pertama buat meresapkan bumbu, kedua buat mengeringkan sedikit biar aromanya makin keluar.
Kalau kamu pengen coba bikin sendiri di rumah, pastikan kamu punya waktu cukup karena masakan ini nggak bisa buru-buru. Tapi percayalah, hasilnya sepadan banget. Ayam besisit yang kamu masak sendiri pasti punya rasa yang lebih personal.
Disajikan Bareng Apa Sih?
Biasanya, ayam besisit disajikan bareng nasi putih hangat, sambal matah, dan sayur urap. Kombinasi ini bikin makan siang kamu jadi paket lengkap: ada gurih, pedas, segar, dan tekstur yang beragam. Kalau kamu suka, bisa juga ditambah kerupuk atau peyek biar makin mantap.
Ada juga versi yang disajikan dalam bentuk nasi campur Bali. Jadi di satu piring ada ayam besisit, sate lilit, telur pindang, sambal embe, dan aneka lauk kecil lainnya. Buat kamu yang suka eksplorasi rasa dalam satu piring, model penyajian kayak gini cocok banget.
Ayam besisit juga cocok banget buat bekal. Karena dia nggak terlalu berkuah, jadi lebih awet kalau kamu bawa buat makan siang di kantor atau buat piknik. Apalagi kalau kamu suka makanan yang kaya rempah, dijamin nggak bakal bosan meski dimakan berulang.
Ayam Besisit Mulai Dikenal Lebih Luas
Dulu, ayam besisit cuma bisa kamu temuin di acara keluarga atau hari besar di daerah Bali dan Lombok. Tapi sekarang, banyak restoran yang mulai mengenalkan menu ini ke publik lebih luas. Bahkan beberapa warung makan kekinian udah menggabungkan ayam besisit dengan gaya penyajian modern, seperti jadi isian sandwich atau topping nasi bowl.
Popularitas ayam besisit ini bukan tanpa alasan. Di tengah tren makanan kekinian, orang mulai nyari rasa yang autentik dan punya cerita. Ayam besisit punya itu semua—rasa khas, sejarah budaya, dan teknik masak yang unik. Nggak heran kalau sekarang makin banyak orang yang penasaran buat coba.
Kalau kamu belum pernah nyicipin, ini saat yang tepat buat cari tempat makan yang jual ayam besisit. Atau kalau kamu suka masak, kenapa nggak coba bikin sendiri di rumah? Banyak resep yang bisa kamu temuin, tinggal disesuaikan aja dengan lidah kamu.
Ayam Besisit itu Bukan Sekadar Ayam Suwir Biasa
Jadi, bisa dibilang kalau ayam besisit adalah salah satu hidden gem dalam dunia kuliner Nusantara. Di balik tampilannya yang sederhana, ternyata ada kombinasi rasa dan tradisi yang bikin makanan ini layak buat dicoba. Apalagi buat kamu yang suka makanan berbumbu kuat dan penuh rempah, ayam besisit jelas harus masuk daftar makanan favorit kamu.
Nggak perlu nunggu acara adat buat nikmatin ayam besisit. Kamu bisa cari di restoran khas Bali, atau bikin sendiri di rumah dengan bahan-bahan sederhana tapi penuh cinta. Selamat menjelajah rasa, dan semoga kamu makin cinta sama kekayaan kuliner Indonesia lewat satu piring ayam besisit yang luar biasa ini.