Ciri ciri pubertas biasanya sudah mulai muncul ketika anak memasuki usia 9 tahun. Adapun pubertas itu sendiri adalah perubahan tubuh yang menandakan kedewasaan organ reproduksi. Pada masa ini, hormon-hormon reproduksi mulai bekerja untuk mempersiapkan organ-organ reproduksi pada tubuh anak.
Pubertas pada umumnya muncul pada usia 8 – 13 tahun pada anak perempuan, dan 10 – 16 tahun bagi anak laki-laki. Pada fase pubertas ini, anak kerap kali mengalami percepatan pertumbuhan.
Ciri-ciri Pubertas pada Anak Perempuan
Ciri-ciri awal pubertas biasanya diawali dengan adanya perubahan fisik. Saat memasuki masa pubertas, anak-anak terutama perempuan tidak hanya mengalami perubahan secara fisik, namun juga perubahan secara mental dan emosional. Berikut adalah ciri-ciri pubertas pada anak perempuan yang perlu Anda perhatikan:
1. Mulai Tumbuhnya Payudara
Tahap paling awal dari pubertas pada anak perempuan adalah mulai tumbuhnya payudara. Bisa dikatakan tumbuhnya payudara merupakan pembuka dari masa pubertas pada anak perempuan.
2. Tumbuh Bulu-bulu Halus
Setelah payudara mulai tumbuh, biasanya akan disusul dengan tumbuhnya bulu halus pada tangan dan kaki. Selain itu, bulu halus juga mulai tumbuh pada area genital. Bahkan, pada beberapa anak perempuan muncul kumis tipis.
3. Lebih Mudah Berkeringat
Memasuki masa pubertas, metabolisme anak berlangsung maksimal dan akan menyebabkan anak berkeringat lebih banyak. Keringat yang berlebihan ini biasanya akan memicu masalah bau badan.
4. Mulai Tumbuh Jerawat pada Wajah
Karena adanya perubahan hormon dalam tubuh, maka akan memicu munculnya jerawat. Masalah jerawat ini biasanya akan berpengaruh pada mental dan rasa percaya diri anak.
5. Mulai Mengalami Keputihan
Karena organ reproduksi sudah mulai mengalami kematangan, maka biasanya menjelang menarche atau menstruasi pertama anak akan mengalami keputihan.
6. Tinggi Badan Meningkat Drastis
Seiring dengan munculnya perubahan tubuh selama pubertas, anak juga mengalami growth spurt atau percepatan pertumbuhan. Ada fase ini tinggi badan anak bisa meningkat antara 5 – 7,5 cm per tahun.
7. Berat Badan Mulai Meningkat
Karena tinggi badannya meningkat pesat, maka otomatis berat badan anak juga akan naik. Beberapa anak bahkan mengalami peningkatan nafsu makan yang cukup besar, sehingga penigkatan berat badan juga cukup pesat.
8. Pinggul Membesar Sementara Pinggang Mengecil
Selain berat dan tinggi badan, anak perempuan juga mengalami perubahan bentuk badan. Pinggul anak perempuan akan cenderung membesar sementara pinggangnya akan menjadi lebih kecil.
9. Perubahan Suara
Seperti halnya pada anak laki-laki, anak perempuan juga mengalami perubahan suara menjadi lebih lembut.
10. Menarche atau Menstruasi Pertama
Puncak dari masa pubertas anak perempuan adalah mengalami menarche atau menstruasi pertama.
Dukungan Orang Tua untuk Anak dalam Menghadapi Pubertas
Mengalami perubahan yang sangat signifikan secara fisik, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak. Dalam menghadapi pubertas peran orang tua menjadi sangat penting. Berikut adalah beberapa dukungan yang bisa dilakukan orang tua dalam menghadapi pubertas anak perempuan Anda:
1. Menjadi Comfort Zone bagi Anak
Dukungan yang pertama adalah menjadi comfort zone bagi anak. Adanya perubahan fisik, masalah keringat dan jerawat yang menurunkan rasa percaya diri serta kecemasan menghadapi menstruasi pertama akan membuat anak gelisah.
Pada saat seperti ini yang diperlukan adalah teman untuk bercerita dan berkeluh kesah. Akan sangat baik apabila orang tua bisa menjadi comfort zone bagi anak. Sehingga anak leluasa bercerita dan menumpahkan kegelisahan.
2. Membimbing Anak
Emosi yang tidak stabil menjadikan anak lebih butuh bimbingan. Termasuk juga panduan dan bimbingan dalam batasan pergaulan, serta peningkatanrasa percaya diri. Berilah pengetahuan dan bantua untuk menghadapi masalah keringat dan jerawat.
3. Memberikan Pengetahuan pada Anak
Pubertas bukanlah hal yang tabu, perlahan siapkan anak untuk menerima pengetahuan mengenai pubertas. Berilah pengetahuan dan solusi seputar menstruasi, serta pengertian pubertas dan juga edukasi seks. Pasalnya, dalam usia ini merupakan waktu yang tepat untuk anak-anak mulai mengenal mengenai pendidikan seks dan reproduksi.