Grapadi Group terdiri dari konsultan yang memiliki keahlian jasa pembuatan studi kelayakan. Kemampuan ini tentu dibutuhkan oleh banyak sekali pebisnis atau perusahaan besar demi berjalannya bisnis atau proyek, agar meminimalkan resiko kegagalan di kemudian hari.
Dengan begitu, keuntungan perusahaan pun akan semakin besar dan juga mendatangkan kosumen baru yang loyal.
Pihak yang Membutuhkan Jasa Studi Kelayakan
Layak atau tidaknya suatu proyek tentu tidak diketahui pasti oleh penggeraknya. Agar mengoptimalkan usaha untuk mencapai keberhasilan, maka dibutuhkan perencanaan maksimal sebelum perusahaan menjalankannya. Berikut adalah beberapa pihak yang umumnya akan membutuhkan jasa studi kelayakan, antara lain:
1. Investor
Pihak pertama yang membutuhkan analisa kelayakan adalah investor. Hal ini dikarenakan studi penelitian layak atau tidaknya suatu bisnis akan bergantung kepada siapa penanam modalnya. Oleh karena itu, sebelum proyek dijalankan maka mereka perlu mempelajari pengajuan laporan perusahaan.
Investor akan menggunakan laporan tersebut sebagai bahan pertimbangan. Tentunya semua pihak dalam suatu proyek menginginkan adanya keuntungan maksimal. Maka dari itu, mereka perlu mempertimbangkan dengan baik mengenai jaminan modal yang sedang ditanamnya pada suatu bisnis.
2. Kreditor
Selain investor, kreditor juga membutuhkan studi kelayakan. Mereka membutuhkan laporan analisis layak atau tidaknya suatu bisnis karena ikut serta memberikan modal meskipun dalam bentuk pinjaman. Tentunya jaminan akan keselamatan sejumlah dana ini memang dibutuhkan demi suatu kepercayaan.
Biasanya pihak kreditor berasal dari bank. Pihak mereka juga perlu mengetahui hasil analisis suatu studi kelayakan dari sebuah usaha sebelum dipinjami modal. Pada dasarnya, hal ini sudah menjadi persyaratan umum bagi pelaku bisnis jika ingin meminjam sejumlah dana untuk keperluan modal bisnis.
3. Manajemen Perusahaan
Pihak selanjutnya yang memerlukan hasil analisis studi kelayakan adalah manajemen perusahaan. Sebagai pemimpin proyek, tentu mereka harus mengetahui laporan pengajuan dari divisi bawahnya untuk dijadikan pertimbangan disetujui atau tidaknya bisnis tersebut dapat dilanjutkan setelahnya.
Manajemen perusahaan merasa menjadi tempat utama dijalankannya proyek tersebut. Sebagai tuan rumah, tentu seorang manajer harus bisa menentukan bahwa studi kelayakan yang telah diajukan memang layak dilanjutkan atau tidak. Dengan begitu, mereka akan lebih leluasa menjalankannya.
4. Pemerintah
Berikutnya yang membutuhkan studi kelayakan sebuah proyek adalah pemerintah. Sebelum perusahaan menjalankannya tentunya harus disesuaikan dengan kebijakan negara. Dengan begitu, pihak berwajib pun juga memerlukannya sebagai bahan pertimbangan untuk menyetujui atau tidak.
Hal ini mengingat bahwa kebijakan pemerintah memang berdampak langsung pada seluruh proyek yang dijalankan oleh perusahaan. Beberapa di antaranya seperti, ekspor non migas, penghematan devisa negara, pemakaian tenaga kerja, pembatasan jumlah impor dan masih banyak lagi.
5. Perusahaan Industri
Pihak terakhir yang membutuhkan studi kelayakan adalah perusahaan industri. Dalam menjalankan usaha ini, tentu mereka memerlukan jasa konsultan dalam berbagai keperluan. Contoh kecilnya ialah akuntansi untuk pembuatan laporan keuangan agar seluruh kegiatan ekonomi internal berjalan lancar.
Jasa akuntansi ini tentu sangat diperlukan agar sebuah bisnis bisa berjalan secara maksimal tanpa adanya hambatan keuangan yang berarti. Termasuk dengan perencanaan ekonomi di dalamnya, perusahaan industri tentu membutuhkan konsultan lain seperti manajemen, marketing, dan banyak lagi.
Jasa pembuatan studi kelayakan memang dibutuhkan oleh banyak perusahaan yang kebanyakan memperoleh keuntungan dari proyek besar. Beberapa pihak tentu membutuhkan analisa layak tidaknya sebuah bisnis atau usaha sebagai bentuk pertimbangan ke depannya, sehingga meminimalkan terjadinya kegagalan.