Thursday , December 5 2024
Penjelasan Lengkap Tentang Awan Cirrus

Penjelasan Lengkap Tentang Awan Cirrus

Awan merupakan benda langit berwarna putih yang terbentuk dari gabungan air, keberadaannya dekat dengan atmosfer bumi sehingga mempunyai tekanan dari suhu tertentu. Seperti yang kita lihat dari bawah, awan sangatlah banyak dengan berbagai bentuk yang berbeda-beda.

Hal tersebut juga membuat awan terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenisnya tersebut muncul dari adanya fenomena pengembunan awan dari perubahan bentuk partikel air ke bentuk-bentuk yang cukup unik.

Partikel air dapat bercampur dengan garam laut, debu, dan belerang dioksida sehingga membentuk awan dengan bentuk berbeda. Awan juga menjadi benda mikroskopik dengan sifat higroskipik dengan ukuran 0,001 10 mikrometer sehingga jenis awan mempunyai karakteristik berbeda-beda sesuai dengan daya tampung air yang dapat diangkut serta dipengaruhi oleh suhu rendah atau tingginya suhu awan.

Penemu Awan

Luke Howard JR seorang ilmuwan dari inggris yang merupakan ahli kimia yang disebut-sebut sebagai penemu awan, ia mempunyai konsep tersendiri dalam mengelompokkan jenis awan setelah mengetahui apa itu awan. Luke juga mencantumkan konsep dalam pengelompokkan awan dalam sebuah catatan dengan nama Essay On The Modification Of Cloud.

Pada awalnya, Luke hanya membuat tiga kategori jenis awan yaitu cumulus (gerombolan), stratus (lapisan) dan cirus (jambul rambut). Selain itu, ia juga memberikan nama awan transisi dengan istilah awan cirrostratus dan cirrocumulus.

Meskipun, Luke seorang ahli kimia tetapi kecintaannya pada langit membuatnya menjadi meteorolog yang sangat berpengaruh dalam studi tentang awan. Ia memberikan pengaruh pada dunia saat usianya masih kecil yaitu ketika duduk di bangku sekolah dasar.

Dimulai saat Howard memandang langit, tanpa menghiraukan pelajaran. Di tahun 1802, profesor Howard berhasil membagi awan menjadi tiga bentuk dengan berbagai kombinasinya. Ketiga bentuk awan tersebut yaitu awan Cirrus, Cumulus dan Stratus.

Karakteristik Awan

Setelah memahami penemuan awan sejak pertama maka kalian dapat mengetahui beberapa karakteristik awan dari ketinggian, berikut penjelasannya.

1. Awan Rendah

Jenis awan rendah berada di ketinggian 2.000 meter yang terbagi menjadi tiga macam yaitu cumulonimbus, stratocumulus, dan stratus.

2. Awan Menengah

Berikutnya, terdapat jenis awan menengah yang ada pada ketinggian 2000 meter sampai 6000 meter. Awan menengah terbagi dari awan altocumulus dan awan altostratus.

3. Awan Tinggi

Terdapat karakteristik awan tinggi yang lokasinya berada lebih tinggi dari 6000 meter. Awan tinggi terdiri dari awan cirrus, cirrocumulus dan cirrostratus.

4. Awan Vertika/Naik

Terdapat pula karakteristik awan vertika atau naik yang muncul karena adanya udara naik pada ketinggian dari 500-1.500 meter, jenis awan vertikal yaitu awan cumulus dan nimbostratus.

Jenis-jenis Awan

Setelah mengetahui karakteristik awan, ketahui juga jenis-jenis awan yang ada di langit.

1. Awan Cirrocumulus

Awan Cirrocumulus yaitu jenis awan yang terus mengalami perubahan sepanjang waktu. Perubahan Cirrocumulus terlihat dari berbagai bentuk awan yang mengalami kombinasi. Sesuai dengan namanya, perpaduan Cumulus dan Cirrus bentuk awannya seperti serat yang saling menumpuk.

Gambar awan ini seperti sekumpulan ombak air yang terputus-putus dari tetes-tetes air, kristal es, dan salju yang biasanya tertutup di bagian awal karena suhunya 0 derajat celcius. Awan Cirrocumulus dikenal sebagai awan yang menandakan akan turunnya hujan.

2. Awan Cirrostratus

Awan Cirrostratus yaitu awan yang terbentuk dari perpaduan Cirrus dan Stratus, bentuk awan Cirrus seperti lembaran yang bersatu dan halus. Tetapi, bentuk awan ini sangat luas sehingga sulit untuk diidentifikasi karena cukup tipis.

Biasanya, awan tersebut muncul sebagai pertanda akan hujan atau berakhirnya cuaca panas.

3. Awan Stratocumulus

Awan Stratocumulus merupakan jenis awan perpaduan dari Stratus dan Cumulus yang berbentuk dari sekumpulan awan cumulus yang sudah bersatu kemudian menyebar dengan bentuk lapisan seperti selimut yang bertumpuk.

Biasanya, munculnya awan stratocumulus bukan pertanda akan terjadinya hujan.

4. Awan Nimbus

Terdapat pula jenis awan nimbus yang merupakan kombinasi dari awan cumulus, cirus, dan stratus. Awan ini merupakan awan pembawa hujan karena warnanya abu-abu gelap, bentuknya tebal dan merata, serta dapat menutup sinar matahari secara luas sehingga sangat memberikan suasana mendung.

5. Awan Cumulonimbus

Jenis awan Cumulonimbus mempunyai bentuk yang besar dan menjulang tinggi, banyak orang menyebut bentuknya seperti pohon. Cumulonimbus berwarna putih agak abu-abu sehingga terlihat cukup gelap.

Awan tersebut membawa muatan kristal yang cukup banyak sehingga Cumulonimbus dianggap sebagai awan pertanda hujan lebat.

6. Awan Altocumulus

Awan Altocumulus mempunyai bentuk yang cukup menarik, bentuknya agak mirip seperti bola-bola salju yang sedang tersebar di langit. Tetapi, jenis awan ini sangatlah beraturan sehingga terlihat cukup unik. Tetapi, awan tersebut juga merupakan pertanda buruk akan terjadinya badai dan petir.

7. Awan Altostratus

Terakhir, terdapat jenis awan Altostratus yang bentuknya seperti lembaran tipis dengan bentuk jalur unik berwarna putih hingga keabu-abuan sehingga warna awannya dapat ditembus oleh sinar matahari.

Tetapi, munculnya jenis awan Altostratus tersebut menandakan akan turun hujan ringan, tidak deras.

Awan menjadi salah satu benda langit yang cukup unik karena terbentuk dari partikel air tetapi bentuknya bermacam-macam. Tertarik mempelajari tentang awan secara saintifik dengan menggunakan teknologi dan metode pembelajaran terkini? di Sampoerna Academy para siswa dibekali dengan metode pembelajaran STEAM dan integrasi teknologi dengan trilingual bahasa.

Dengan menggunakan kurikulum Cambridge International, Sampoerna Academy siap memberikan edukasi terbaik untuk bangsa. Informasi lebih lanjut bisa klik link di sini.