Problem solving merupakan salah satu poin yang harus dimengerti dalam sebuah perusahaan maupun organisasi. Di mana terdapat bermacam individu dalam berbagai divisi, bukan tidak mungkin mengakibatkan konflik dan masalah yang terjadi kapan saja.
Problem solving sendiri menjadi salah satu metode yang dapat membantu seseorang untuk mengerti bagaimana cara menyelesaikan masalah secara optimal. Hal ini sangat penting untuk dimiliki setiap pegawai atau karyawan dalam perusahaan. khususnya bagi seorang pemimpin yang harus mengambil keputusan ketika dihadapkan pada situasi dan masalah yang sulit.
Apa Itu Problem Solving Dalam Organisasi?
Dilansir dari Sampoerna University, problem solving merupakan salah satu cara mengidentifikasi dan menemukan solusi efektif untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Kemampuan ini erat kaitannya dengan berbagai kemampuan lain seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, komunikasi, dan masih banyak lagi.
Arti problem solving menurut Oemar Hamalik, ialah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah. Masalah tersebut kemudian dipecahkan berdasarkan data dan informasi yang didapatkan secara akurat. Sebagai hasil akhirnya mampu mendapatkan kesimpulan dengan cermat dan cepat.
Mengapa Kita Harus Menguasai Problem Solving?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, problem solving merupakan salah satu soft skill yang sangat berguna baik dalam perusahaan maupun sebuah organisasi. Setiap individu diharapkan memiliki dan menguasai problem solving karena akan menunjukkan bahwa seseorang memiliki berbagai macam kompetensi. Contohnya logika, kreativitas, ketahanan, dan masih banyak lagi.
Selain itu, seseorang yang memiliki kemampuan problem solving yang baik juga bisa menjadi salah satu penentu kesuksesan bagi karir seseorang. Dengan adanya skill ini maka menandakan bahwa orang tersebut merupakan seorang pemikir proaktif.
Tahapan Dalam Problem Solving
Skill ini berhubungan dengan berbagai skill lain seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, dan pengambilan keputusan. Secara umum, terdapat 4 tahapan dasar problem solving, antara lain :
1. Definisikan Masalah
Pada tahap ini, seseorang tidak hanya melihat pada gejala permasalahan yang terlihat, namun juga menganalisis kunci masalah yang sebenarnya. Karena ada banyak hal yang menjadi latar belakang dan pengaruh pada suatu masalah, sehingga sangat penting untuk melihat masalah dari berbagai perspektif.
Seseorang harus memahami bahwa hal tersebut harus segera diselesaikan apabila masalah datang dan meminimalisir untuk risiko yang mungkin akan terjadi. Untuk itulah, maka harus mendukung informasi pendukung agar proses identifikasi masalah bisa berjalan dengan lancar.
2. Identifikasi Masalah
Tahapan kedua yang perlu dilakukan adalah identifikasi masalah. Tujuannya agar membagi aspek yang penting untuk dipisahkan. Selain itu juga agar tidak memunculkan elemen berbeda yang tercampur. Cara ini dinilai sangat efektif karena mampu menciptakan proses yang lebih terorganisir sehingga solusi akan lebih cepat ditemukan.
Untuk melakukannya perlu kreativitas dan kemampuan yang kritis dan logis. Seseorang bisa dengan membandingkan alternatif kemudian mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang ada.
3. Menentukan Solusi Terbaik
Tujuan dari problem solving sendiri adalah menentukan solusi yang terbaik atas sebuah masalah. Untuk itulah sangat penting untuk mempertimbangkan solusi mana yang akan diterapkan sebelum kemudian memutuskan keputusan yang terbaik. Solusi tersebut diharapkan tidak berpotensi untuk menyebabkan masalah baru atau masalah lainnya.
Pada tahapan ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama karena beberapa solusi yang muncul harus benar-benar dipertimbangkan secara matang. Dan tentu saja setiap solusi mungkin akan menimbulkan sebuah risiko yang harus dihadapi juga.
4. Lakukan Evaluasi
Sebagai proses akhir, melakukan evaluasi menjadi tahapan yang paling menentukan dari sebuah proses problem solving. Karena seseorang dituntut untuk dapat menyusun strategi dan membagikan ke anggota tim. Setelah itu menindaklanjuti solusi yang telah diputuskan.
Tidak hanya itu, namun juga harus mengumpulkan masukan dan saran dari berbagai pihak yang terlibat. Tidak lupa juga untuk melakukan evaluasi hasil jangka panjang dari penerapan solusi tersebut.
Contoh Problem Solving Dalam Organisasi
Contoh dari problem solving yang paling sering muncul adalah dalam wawancara kerja. Di mana calon pegawai diminta untuk menyelesaikan beberapa pertanyaan berbasis skenario yang bisa dijawab.
Pelamar kerja diminta untuk melakukan penjadwalan terhadap sebuah proyek yang harus diselesaikan, namun tidak dapat menyelesaikannya. Hal tersebut dikarenakan memerlukan informasi dari kolega lain yang saat ini tidak dapat dihubungi, sehingga pada situasi tersebut pelamar harus bisa menghadapi dan memecahkan masalah tersebut.
Apabila terdapat elemen lain dari proyek tersebut yang bisa dikerjakan hingga rekan kerja kembali, maka bisa mengerjakan terlebih dahulu. Namun jika tidak, harus mencoba untuk menghubungi yang bersangkutan atau pegawai lain di kantor yang bisa membantu.
Untuk dapat memecahkan masalah dalam sebuah pekerjaan, diperlukan pengetahuan yang banyak. Hal tersebut karena menjadi salah satu cara meningkatkan kemampuan problem solving. Dengan memperbanyak pengetahuan teknis di bidang pekerjaan yang digeluti dan pengetahuan yang kuat maka akan lebih mudah dalam menghadapi masalah.
Pentingnya problem solving, diharapkan setiap individu dapat menambah pengetahuan dan pengalaman. Sehingga ketika menghadapi situasi dan permasalahan yang sulit, seseorang bisa menemukan solusi yang terbaik dengan waktu yang cepat.