Diastema adalah kondisi medis yang mengacu pada adanya celah atau ruang yang terbentuk di antara gigi-gigi manusia. Biasanya, diastema terjadi di antara dua gigi depan atas, terutama pada gigi seri tengah, yang dikenal sebagai diastema median. Selain itu, diastema juga dapat terjadi di area gigi lainnya.
Meskipun diastema umumnya merupakan masalah estetik, namun dalam beberapa kasus, diastema dapat menjadi tanda adanya masalah ortodontik yang mendasarinya.
Agar Anda semakin memahaminya, kali ini kami akan menyajikan informasi mengenai berbagai penyebab diastema dan beragam cara untuk mengatasinya.
Faktor Penyebab Diastema
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya diastema:
a. Ukuran Gigi dan Rongga Mulut yang Tidak Proporsional
Satu faktor utama yang dapat menyebabkan diastema adalah ukuran gigi dan rongga mulut yang tidak proporsional. Jika rahang lebih besar dari ukuran normal gigi, maka dapat terbentuk celah antara gigi depan. Sebaliknya, jika gigi lebih besar dari rahang, dapat terjadi penumpukan gigi dan menyebabkan diastema.
b. Faktor Genetik
Diastema juga bisa menjadi kondisi herediter atau diwariskan melalui genetika. Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan bawaan untuk memiliki celah di antara gigi mereka. Faktor genetik ini dapat mempengaruhi perkembangan gigi dan tulang rahang, sehingga menyebabkan diastema.
c. Perawatan Gigi yang Tidak Teratur
Perawatan gigi yang tidak teratur dapat menyebabkan pergeseran gigi dan menyebabkan diastema. Kebiasaan seperti mengisap jempol atau menggunakan dot pada usia yang lebih tua, menyedot jari, atau menekan lidah ke gigi dapat mengganggu posisi gigi dan merusak perlekatan, sehingga menyebabkan celah di antara gigi.
d. Kebiasaan Menyedot Jari dan Lidah
Kebiasaan menyedot jari atau lidah juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan diastema. Kebiasaan ini dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan pada gigi, menyebabkan pergeseran gigi dan pembentukan celah di antara gigi tersebut.
e. Gangguan Pertumbuhan Jaringan Gusi
Gangguan pertumbuhan jaringan gusi juga dapat menjadi faktor penyebab diastema. Jika jaringan gusi tidak berkembang dengan sempurna atau terganggu dalam pertumbuhannya, dapat menyebabkan celah yang terbentuk antara gigi.
Cara Mengatasi Diastema
Secara umum, diastema tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Namun, dalam beberapa kasus, diastema dapat menjadi tanda adanya masalah ortodontik yang mendasarinya. Jika diastema disebabkan oleh masalah gigi yang tidak teratur atau ketidakseimbangan rahang, perawatan ortodontik mungkin diperlukan.
a. Perawatan Ortodontik
Pasien dengan diastema yang lebih parah dapat mempertimbangkan perawatan ortodontik. Perawatan ini melibatkan penggunaan kawat gigi, kawat lingual, atau pelat ortodontik untuk memperbaiki posisi gigi dan menutupi celah yang ada.
b. Perawatan Restorasi Gigi
Perawatan restorasi gigi, seperti bonding atau veneer gigi, juga dapat digunakan untuk menutupi celah di antara gigi. Prosedur ini melibatkan penggunaan bahan restorasi seperti resin komposit atau lapisan tipis porselen yang ditempelkan ke permukaan gigi untuk menciptakan tampilan yang lebih estetis.
c. Pembedahan Gusi
Jika diastema disebabkan oleh kelainan pertumbuhan jaringan gusi, maka prosedur pembedahan gusi mungkin diperlukan. Pembedahan ini melibatkan pemotongan atau pemodelan jaringan gusi untuk menghilangkan celah dan menciptakan garis gusi yang seimbang.
Penutup
Diastema dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ukuran gigi dan rongga mulut yang tidak proporsional, faktor genetik, perawatan gigi yang tidak teratur, kebiasaan menyedot jari atau lidah, serta gangguan pertumbuhan jaringan gusi.
Untuk mengatasi diastema, terdapat berbagai pilihan perawatan yang tersedia, mulai dari perawatan ortodontik hingga perawatan restorasi gigi. Konsultasikan dengan dokter gigi untuk menentukan opsi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.